Bendera Parpol

Posted by Jammes 7/20/2008 0 comments
Pesan short massage service (SMS) soal bendera parpol itu saya kirim tanggal 28 Maret 2008 pukul 14.50 WIB. Jawaban wali kota singkat saja. Gagasan bagus, terima kasih. Kini sampai sembilan bulan ke depan, wajah kota akan bertabur bendera parpol.

Isi SMS itu begini: Yth Pak Walikota, saya usul Pemko menyediakan tempat pemasangan bendera partai, LSM dan OKP di tempat tertentu. Tiang dan lubangnya disediakan Pemko, termasuk membantu memasang dan membongkarnya. Waktu pemasangan dibatasi 3-5 hari dan parpol tinggal memberikan bendera. Selain kota lebih rapi, ini akan menjadi terobosan baru Anda, terima kasih.

Usul tersebut dilatari oleh kebiasaan parpol dan ormas memasang bendera sebagai atribut di jalan-jalan protokol. Yang terjadi, antar parpol berlomba-lomba agar benderanya kelihatan lebih banyak, lebih tinggi dan lebih menarik pandangan mata.
Masalahnya, bendera parpol (apapun parpolnya) bukannya menambah semarak, malah mengganggu pemandangan. Misalnya, tiangnya tidak sama tinggi. Malah, ada yang tiangnya copot dan tumbang ke jalan. Ini tentu mengganggu penguna jalan.
Nah, jika wali kota menganggap usul sederhana ini penting, tinggal mengumpulkan semua parpol, OKP dan LSM lalu bikin kesepakatan bersama. Isinya, ya pengaturan soal pemasangan bendera parpol itu. Lubang dan tiang bendera disediakan Pemko.
Tentu saja jarak dan tinggi tiangnya sudah diatur. Parpol tinggal menyerahkan bendera ke Satpol PP yang membantu memasang. Kalau perlu, diberikan biaya pemasangan yang terjangkau. Pada saat masa tayang bendera habis, juga dibantu mencabut bendera tersebut.
Tujuannya, kota lebih rapi dan indah dengan kibaran bendera warna warni. Pengguna jalan pun aman dari kejatuhan tiang bendera. Kesepakatan antara Pemko dan parpol itu, dipublikasikan secara luas agar warga tahu.
Sejak bulan Juli 2008 hingga Maret 2009 nanti, selama sembilan bulan, kita akan terbiasa melihat bendera parpol berkibar-kibar. Jumlahnya ada 34 parpol atau 34 jenis bendera pula.
Seberapa menarik pemasangan bendera ini di mata warga yang menjadi sasaran kampanye parpol? Survei Barometer agaknya bisa menjadi perhatian parpol. Ternyata, hanya 44,8 persen yang menyebutkan pemasangan bendera parpol menarik dan 55,2 menganggap tidak menarik.
Kampanye untuk menarik calon pemilih seperti pengerahan massa, konvoi dan pawai kendaraan malah dianggap tidak menarik. Jika kampanye merusak keindahan kota, mengganggu aktivitas warga, bisa jadi bukan simpati yang didapat malah berbalik menjadi tidak suka dan antipati.
Saya tidak kecewa usul saya menata bendera parpol tidak dilaksanakan wali kota. Sebab, dengan jumlah partai sebanyak 34 itu, tentu makin banyak pula lubang dan tiang bendera yang harus disediakan. ***

0 comments:

Post a Comment