Jurnalisme Online

Posted by Jammes 6/11/2008 0 comments

Depan Maju Sihite bingung. Saat mengisi formulir kartu anggota PWI-nya yang habis masa berlaku, ia hanya menemukan media koran, majalah, tabloid dan televisi. Namun, tidak ada kolom untuk multimedia. Padahal, saat ini ia mengelola situs Batam Cyberzone. Begitulah. Era jurnalisme online dimulai. Di mal-mal dan cafe, bandara serta pelabuhan, orang menenteng laptop, berselancar di dunia maya.


Jurnalisme Online secara fungsional bisa dibedakan dari jenis jurnalisme lain, dengan menggunakan kom-ponen teknologinya sebagai faktor penentu, dalam hal perumusan operasional. Jurnalis Online harus memutuskan tentang hal-hal sebagai berikut:
Format media yang mana, yang terbaik untuk menyampaikan suatu berita (multimediality). Sejauh ini bandwidht dan hak cipta merupakan faktor-faktor struk-tural yang masih menghambat pengembangan content multimedia yang inovatif.
Memberi pilihan pada publik untuk memberi tang-gapan, berinteraksi, atau bahkan meng-customize (me-nyesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan publik ber-sangkutan) terhadap berita-berita tertentu (interactivity).
Mempertimbangkan cara-cara untuk menghubungkan (connect) berita yang ia buat dengan berita lain, arsip, sumber data dan seterusnya lewat hyperlinks (hyper-textuality).

Jenis Jurnalisme Online
Orang yang memproduksi content terutama untuk In-ternet, dan khususnya untuk World Wide Web, dapat di-anggap bekerja untuk salah satu atau lebih dari empat jenis Jurnalisme Online yang tersebut di bawah ini.
Berbagai jenis jurnalisme online itu dapat ditempatkan di antara dua domain. Domain pertama, adalah suatu rentangan, mulai dari situs yang berkonsentrasi pada editorial content sampai ke situs-situs Web yang ber-basis pada konektivitas publik (public connectivity).
Editorial content diartikan di sini sebagai teks (ter-ma-suk kata-kata yang tertulis atau terucapkan, gambar-gambar yang diam atau bergerak), yang dibuat atau die-dit oleh jurnalis.
Sedangkan konektivitas publik dapat dipandang se-bagai komunikasi ”titik-ke-titik yang standar” (standard point-to-point). Atau, bisa juga kita nyatakan sebagai ko-munikasi ”publik” tanpa perantaraan atau hambatan (ba-rrier of entry), misalnya, hambatan dalam bentuk proses penyuntingan (editing) atau moderasi (moderation).
Domain kedua, melihat pada tingkatan komunikasi partisipatoris, yang ditawarkan oleh situs berita bersangkutan. Sebuah situs dapat dianggap terbuka (open), jika ia memungkinkan pengguna untuk berbagi komentar, memposting, mem-file (misalnya: content dari situs tersebut) tanpa moderasi atau intervensi pe-nyaringan.
Sedangkan komunikasi partisipatoris tertutup (closed) dapat dirumuskan sebagai situs di mana pengguna mungkin berpartisipasi. Namun langkah komunikatif mereka harus melalui kontrol editorial yang ketat.

Mainstream News sites
Bentuk media berita online yang paling tersebar luas adalah situs mainstream news. Situs ini menawarkan pi-lihan editorial content, baik yang disediakan oleh media induk yang terhubung (linked) dengannya atau memang sengaja diproduksi untuk versi Web. Tingkat komunikasi partisipatorisnya adalah cenderung tertutup atau minimal. Contoh: situs CNN, BBC, MSNBC, serta berbagai surat-kabar online. Situs berita semacam ini pada dasarnya tak punya perbedaan mendasar dengan jurnalisme yang diterapkan di media cetak dalam hal berita, nilai-nilai berita, dan hubungan de-ngan audiences. Di Indonesia, yang sepadan dengan ini adalah detik.com, Astaga.com, atau Kompas Cyber Media.
Index dan Category sites
Jenis jurnalisme ini sering dikaitkan dengan mesin pencari (search engines) tertentu (seperti Altavista atau Yahoo), perusahaan riset pemasaran (seperti Moreover) atau agensi (Newsindex), dan kadang-kadang bahkan individu yang melakukan usaha (Paperboy). Di sini, jur-nalis online menawarkan links yang mendalam ke situs-situs berita yang ada di manapun di World Wide Web. Links tersebut kadang-kadang dikategorisasi dan bah-kan diberi catatan oleh tim editorial. Situs-situs semacam ini umumnya tidak menawarkan banyak editorial content yang diproduksi sendiri, namun terkadang menawarkan ruang untuk chatting atau bertukar berita, tips dan links untuk publik umum.

Meta & Comment sites
Ini adalah situs tentang media berita dan isu-isu media secara umum. Kadang-kadang dimaksudkan sebagai pengawas media (misalnya: Mediachannel, Free-do-mforum, Poynter’s Medianews). Kadang juga di-mak-sudkan sebagai situs kategori dan indeks yang di-per-luas (seperti: European Journalism Center Media-news, Europemedia). Editorial content-nya sering dipro-duksi oleh berbagai jurnalis dan pada dasarnya mendis-ku-sikan content lain, yang ditemukan di manapun di Internet. Content semacam itu didiskusikan dalam ke-rangka proses produksi media. ”Jurnalisme tentang jur-nalisme” atau meta-journalism semacam ini cukup menjamur.

Share & Discussion sites
Ini merupakan situs-situs yang mengeksploitasi tuntutan publik bagi konektivitas, dengan menyediakan sebuah platform untuk mendiskusikan content yang ada di ma-napun di Internet. Dan kesuksesan Internet pada dasar-nya memang disebabkan karena publik ingin berkoneksi atau berhubungan dengan orang lain, dalam tingkatan global yang tanpa batas.
Situs semacam ini bisa dibilang memanfaatkan potensi Internet, sebagai sarana untuk bertukar ide, cerita, dan sebagainya. Kadang-kadang dipilih suatu tema spesifik, seperti: aktivitas anti-globalisasi berskala dunia (situs Independent Media Centers, atau umumnya dikenal sebagai Indymedia), atau berita-berita tentang komputer (situs Slashdot).

0 comments:

Post a Comment