Lelaki Kemayu

Posted by Jammes 6/17/2008 0 comments

Perhatikanlah sekeliling kita. Ada saja makhluk Tuhan paling seksi. Gerak tubuhnya gemulai. Tutur sapa dan bicaranya lemah-lembut. Ia lelaki bukan, wanita tidak. Kenapa ada orang yang tergolong wanita pria yang kerap dipanggil bencong atau wanita tomboi ini?

Saat masih kuliah dulu, seorang teman jurusan Sastra Indonesia meminta saya membantunya meneliti bencong. Ia tertarik dengan bahasa yang digunakan para wadam itu dan menyebutnya bahasa kemayu.
Bahasa yang dilafalkan dengan gaya keperempuanan itu, hanya dipakai para bencong saat berkomunikasi dengan sesamanya.
Misalnya, akika mawar mina. Artinya, aku mau minum. Ini bahasa slank bencong yang belakangan kerap digunakan para selebriti di layar kaca. Bahasa kemayu--meminjam istilah teman saya--tampaknya akan makin populer lantaran beberapa di antara host terkenal, presenter dan pembawa acara, kini diisi oleh lelaki-lelaki kemayu itu.
Ada beberapa istilah menggambarkan orang yang lelaki bukan, wanita tidak ini. Ada yang menyebutnya bencong, wanita pria (waria) wanita adam (wadam) atau banci ini. Dari penelusuran di internet, definisi banci adalah orang yang mempunyai alat kelamin laki-laki dan kelamin wanita dalam satu tubuh, atau bahkan tidak mempunyai alat kelamin sama sekali.
Jadi, yang dimaksud banci disini, bukan para banci laki-laki yang sering kita lihat di jalan-jalan, yang berprofesi sebagai penghibur, sebab mereka sebenarnya mempunyai jenis kelamin satu, hanya saja mereka bertingkah laku menyerupai wanita. Mengapa mereka seperti itu? Saya tidak tahu pasti. Namun, dari yang saya baca, ada beberapa alasan mengapa orang menjadi banci.
Ada yang mengatakan, orang bisa berubah tingkah lakunya kalau karena faktor lingkungan. Misalnya, seorang lelaki yang mempunyai beberapa saudara perempuan, lama-lama prilakunya bisa berubah lantaran pengaruh saudara perempuannya itu. Misalnya, kakak atau adik perempuannya selalu mengajaknya bermain masak-masak, boneka dan segala pernik-pernik anak perempuan.
Ada pula yang bilang, orang bisa berubah menjadi bencong karena pengaruh orang tuanya yang suka mendandani anak lelakinya seperti perempuan. Ini dilakukannya lantaran orang tua menginginkan anak perempuan, ternyata yang lahir laki-laki. Begitu pula sebaliknya yang terjadi pada wanita yang kelaki-lakian alias tomboi.
Saya pernah membaca sekilas, hasil penelitian ilmuwan Jepang menyebutkan, orang-orang yang memiliki kecendrungan bencong ini, volume otak kecilnya lebih besar daripada orang normal. Sehingga, hal ini mempengaruhi hormonnya. Biasanya, para bencong itu lebih pintar lantaran 'memori' di kepalanya kapasitasnya lebih besar.
Konon kabarnya, waria alias bencong ini tergolong beberapa tingkatan. Ada yang sudah sangat berani tampil apa adanya dan tidak malu-malu tampil di depan umum. Misalnya, mereka yang suka mejeng di Batuampar dan berdandan layaknya wanita. Dari kalangan artis, sebut saja misalnya Dorce. Malah, ada yang benar-benar menolak menjadi pria dengan cara operasi kelamin.
Thailand terkenal dengan bencongnya. Mereka tampil dalam kabaret dan berbagai pertunjukan seni. Kalau melihat tampilannya, kita sungguh tak menyangka, dulu mereka terlahir sebagai lelaki dan berganti wujud menjadi wanita. Thailand kerap menjadi pilihan operasi ganti kelamin, operasi memermak wajah dan payudara.
Ada pula yang tergolong bencong setengah berani. Misalnya, prilaku dan cara bicaranya seperti wanita, tapi masih mengenakan atribut lelaki seperti celana panjang dan kemeja. Orang seperti ini, sering dijumpai di salon-salon kecantikan. Atau bisa jadi ia seorang lelaki yang kelihatan lemah gemulai, kemayu dan senang mempercantik diri dengan pedikur menikur, luluran dan sebagainya.
Golongan ketiga, bencong yang masih sangat pemalu dan tidak berani tampil apa adanya. Tapi, mereka sadar benar, di dalam dirinya, ada sesutau yang berbeda dari lelaki lainnya. Misalnya, diam-diam lebih suka teman sejenis dan kurang tertarik dengan lawan jenis. Mereka menyebut dirinya 'sakit' karena tidak seperti orang kebanyakan lainnya. Mereka juga berkomunikasi dengan sesama mereka melalui majalah atau tabloid gaya nusantara. Kabarnya, nama ini berasal dari kata gay.
Pernah pula dinyatakan, bahwa sebenarnya, setiap orang memiliki kecendrungan menyukai teman sejenis, namun kadarnya berbeda-beda. Misalnya, seorang pria yang menyukai Sylvester Stalon bintang Rambo dan memasang posternya di kamarnya atau seorang wanita yang menyukai Agnes Monica. Hanya saja, sampai sejauh mana kadar ketertarikaannya, akan dipengaruhi hormon di dalam dirinya.
Postingan ini tak berpretensi apa-apa terhadap siapa-siapa. Amati saja di sekeliling Anda. Adakah lelaki kemayu atau wanita tomboi? ***


0 comments:

Post a Comment