Berita tentang Berita

Posted by Jammes 5/08/2008 0 comments
BERITA itu apa, sih? Berita adalah apa saja yang menarik sebagian besar dari masyarakat dan tidak pernah menjadi perhatian sebelumnya. Itu jawaban Charles A Dana, editor New York Sun. Dengan kata lain, berita adalah apa yang sedang dibicarakan orang-orang. Dan berita adalah sesuatu yang baru.

Ada cara lain memahami berita. Mari kita simak.

1.Berita adalah perubahan dari keadaan yang ingin dipertahankan atau status quo. Tetapi apakah setiap perubahan dari status quo menjamin sebuah peristiwa bernilai berita? Tidak semua.
Contohnya, ada anak 10 tahun yang terlambat makan siang. Mungkin karena pembantunya yang hari itu tidak masak. Ada yang berubah kan? Tetapi itu bukan berita. Lalu bagaimana kalau si anak tadi terlambat makan sampai lima jam, dan kemungkinan dia sesat atau diculik? Nah itu baru ada nilai beritanya. Berita seterusnya, keterlambatan makan itu makin bernilai berita kalau misalnya si anak itu putra seorang pengusaha, dan si penculik adalah kawanan mafia yang minta tebusan. Ingat, awalnya tadi kita hanya bicara soal seorang anak yang terlambat makan siang.
2.Dalam bahasa lain yang paling dekat dengan kita, berita adalah apa yang disebut oleh reporter dan redakturnya sebagai berita. Reporter dan redaktur adalah penjaga gerbang, kitalah yang memilih sebuah peristiwa jadi berita atau tidak. Kita yang mengatur mana yang akhirnya bisa dibaca oleh publik pembaca. Tetapi ada banyak hal lainnya yang kemudian menentukan kita untuk menetapkan sebuah peristiwa jadi berita atau tidak. Artinya kita tidak bisa sewenang-wenang.
3.Baiklah. Merujuk ke butir 2, artinya kita harus profesional. Setidaknya ada tujuh faktor yang bisa dilihat dalam sebuah peristiwa dan sejauh mana konsekuensinya. Ketujuh faktor itulah yang menentukan nilai sebuah berita. Kita bandingkan dengan 12 Rukun Iman Berita yang dikembangkan dan dianut oleh Jawa Pos dan seluruh media yang sekelompok dalam Jawa Pos Group.
·LUASNYA PENGARUH. Berapa banyak orang yang terimbas akibat peristiwa itu? Seberapa seriuskah imbas peristiwa itu terhadap mereka?
·KEDEKATAN (PROXIMITY). Sebuah peristiwa menjadi lebih penting apabila dekat dengan pembaca. Sebuah gempa bumi di negara lain tidak semenarik apabila bencana yang sama terjadi di tempat kita sendiri. Jawa Pos juga memasukkan unsur ini dalam 12 Rukum Iman Berita.
·JARAK WAKTU. Apakah kejadiannya baru? Masih hangat? Berita harus punya nilai waktu bagi pembaca untuk mengetahui atau menggunakan informasi dalam berita itu. Jawa Pos menem-patkan ini di unsur HANGAT pad anomor 1 dalam urutan 12 Rukun Iman Berita.

·KETOKOHAN. Ini juga disebutkan dalam 12 Rukun Iman Berita Jawa Pos. Nama bisa jadi berita. Seorang yang punya nama besar, meskipun melakukah satu hal kecil saja, bisa jadi berita besar. Orang kebanyakan selalu ingin tahu apa yang dilakukan oleh orang-orang lain yang ngetop, selebritis, pejabat, orang kaya dan tokoh masyarakat.
·UNIK. Apa yang pertama dilakukan, atau yang terakhir yang mungkin dihasilkan, sesudah itu tak ada lagi, atau yang hanya ada satu-satunya di dunia selalu menjadi berita yang menarik. Jawa Pos membagi hal ini kedalam dua bagian. Pertama UNIK dan BARU.
·KONFLIK. Konflik selalu menjadi arus utama dalam sastra, drama atau film. Dari Shakespeare sampai Walt Disney. Berita dalam surat kabar juga tak terhindarkan dalam arus ini. Mungkin ini sama dengan unsur DRAMATIS dalam Rukun Iman-nya Jawa Pos.
·SASARAN PEMBACA. Jawaban dari pertanyaan, “siapa pembaca kita?” akan menentukan apakah suatu peristiwa menjadi berita menarik atau tidak.
Inilah 12 Rukun Iman Berita Jawa Pos:
· hangat
· informatif
· eksklusif
· dramatis
· unik
· baru
· daya tarik (magnitude)
· kedekatan (proximity)
· tren
· tokoh
· sudut pandang lain
· misi


0 comments:

Post a Comment