Life Begin Fourthy One 20/05/67 - 20/05/08

Posted by Jammes 5/20/2008 0 comments
Hidup dimulai pada usia 40 tahun. Selasa, 20 Mei 2008 saya genap 41 tahun. Saya berharap lebih sehat, lebih sabar dan makin bijak dan menjadi pemimpin yang adil. Meski libur dan tanggal merah, saya bahagia mendapat ucapan selamat dari orang-orang dekat dan keluarga.

Sehari sebelumnya, saya sibuk dengan acara Safari Jurnalistik PWI di Nagoya Plasa Hotel. Acara berjalan sukses dan dihadiri Gubernur Kepri,Ketua DPRD Kepri, Ketua DPRD Batam, Asisten III Wali Kota serta anggota DPRD Batam. Tiga tahun lalu, PWI Kepri juga sukses menggelar Training of Trainer dan menjadi yang terbaik di Indonesia.
Malamnya, SMS ucapan selamat ulang tahun mulai dikirim ke HP saya. Saya capek dan tidur-tiduran di kamar hotel. Tengah malam, menjelang pulang ke rumah, tiba-tiba muncul beberapa karyawan Batam Pos dan Posmetro Batam memberi kejutan.
''Selamat ulang tahun,'' kata mereka, sambil membawa roti dan kentang, lalu dipasangi sebatang lilin. Bukan lilin ulang tahun, tapi lilin biasa yang dipasang kalau listrik mati. Saya terharu. Saat itu sekitar pukul 02.00 WIB. Ada Sigit, Rikson, Vina, Uci, Loli, Susi dan Tia. Saya traktir mereka ngopi dan makan ke Mc Donald subuh itu.
Dengan mata ngantuk berat, saya sampai di rumah pukul 04.00 subuh. Paginya, ciuman mesra dari istri saya, mendarat di pipi. ''Papa, selamat ulang tahun,'' katanya. Siangnya, saya ke hotel lagi karena ada rombongan PWI Pusat yang harus terbang ke Jakarta.
Dalam perjalanan, Wina Armada, anggota Dewan Pers dan Sekjen PWI itu bertanya berapa umur saya. ''Hari ini tepat 41 tahun,'' kata saya.
Wah, kalau begitu, selamat ulang tahun, ya? kata Wina seraya menyebutkan, ia tanya umur saya hanya feeling-nya saja.
Pulang dari bandara, saya ketiduran. Ternyata, sorenya dua buah hati saya, Axel Ariel Muhammad dan Sonya dan istri saya Yenni sudah menyiapkan kue ulang tahun. Sore itu saya masih sempat berkebun. Anak saya minta, agar lilin segera dinyalakan dan acara ultah sederhana di rumah dimulai.
Malamnya, saya telepon kakak dan adik saya Linda dan Ira agar bergabung. Di rumah, ada Novi dan suaminya Agus. Saya juga ajak Ridwan Ginting, guru saya nyetir. Hampir semua ponakan hadir. Kami menuju restoran Sri Rejeki di Batu Besar. Acara ulang tahun bersama keluarga pun dimulai.
Mama memberi saya kado. Isinya, sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Sebuah buku. Tapi, buku kali ini lebih istimewa, yakni buku pintar haji dan umroh. ''Keluarga sudah, kedudukan sudah, rumah dan mobil sudah. Hanya naik haji yang belum,'' kata mama. Insya Allah!
Orang Amerika bilang, life begin fourthy atau hidup dimulai umur 40 tahun. Entah apa arti harfiahnya. Usia saya sudah 41 tahun. Banyak hal yang sudah saya capai dan berkah dari Allah SWT.Sepasang anak yang cantik dan ganteng, istri yang baik, keluarga yang hangat dan akrab, serta direktur perusahaan media terkemuka. Terima kasih ya Allah.
Namun, setiap ulang tahun saya, setiap itu pula hari Kebangkitan Nasional dirayakan. Apalagi, kali ini seabad hari kebangkitan itu. Hari ini, kebangkitan itu sangat diperlukan. Negara terancam kolaps setelah harga minyak dunia naik gila-gilaan. Sebentar lagi, harga BBM di dalam negeri, juga akan dinaikkan. Aksi demo menentang kenaikan BBM marak dimana-mana.
Indonesia Bisa! kata Presiden SBY membangkitkan semangat bangsa yang makin terpuruk. Meski slogan itu meniru Malaysia, pemimpin harus tetap optimis. Ibu SK Trimurti pengetik naskah proklamasi dan Ali Sadikin mantan gubernur DKI yang kontroversial itu, wafat.
Di hari Kebangkitan Indonesia ini, saya ingin menjadi orang Indonesia yang lebih baik, berguna bagi orang Indonesia lainnya. ***

0 comments:

Post a Comment