Wartawan dan Humas

Posted by Jammes 5/28/2008 0 comments
Wartawan dan Humas ibarat dua sisi mata uang. Tidak jarang, antara kedua profesi ini berseberangan. Namun, ada beberapa cara menjalin hubungan antara wartawan dan humas. Makalah ini sudah dipresentasikan pada acara pengukuhan Badan Pimpinan Cabang Perhumas Batam, Sabtu 24 Mei 2008 di Goodway Hotel.


Serupa tapi Tak Sama
Wartawan dan humas saudara serumpun bagaikan dua sisi mata uang. Sama-sama mengelola informasi untuk publik dan saling membutuhkan. Namun sering terjadi, wartawan dan humas berseberangan, salah paham dan saling melecehkan. Tanya kenapa?

Tugas Wartawan
Melaksanakan kegiatan jurnalistik secara teratur. Mencari, mengolah, menyimpan dan menyampaikan informasi serta melakukan penga-wasan, kritik, koreksi dan saran.

Apalagi Syarat Wartawan?
Wartawan adalah Pilihan Bebas, medan pengabdian, panggilan profesi. Dihargai karena karya jurnalistiknya.
Jujur, independen, obyektif, kritis
Paham cara mengumpulkan data & fakta dan syarat berita: akurat, berimbang tidak melanggar norma dan rasa kesusilaan masyarakat, mewakili kepentingan publik.
Paham Kebebasan Pers
Utamakan data, investigasi dan analisis.
Orientasi pada society news,
kritis dan skeptis, tapi tidak apriori
Selalu ingin tahu fakta di balik berita.
Melaksanakan UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik

Apa Tugas Seorang Humas?
Juru bicara
Membangun citra positif
Tangan kanan bos
Mengelola informasi
Komunikatif, lisan & tulisan
Proaktif, responsif dan solutif

Apalagi Tugas Humas?
Jujur (do what you talk, talk what you do)
Networking
Bicara runtut
Rajin membaca, mampu menulis
Tampil menarik (camera face)
Paham kode etik jurnalistik dan UU Pers


Wartawan di Mata Humas
Suka mencari-cari kesalahan
Arogan, megalomania dan sok tahu
Suka cari amplop dan ujungnya duit
Tidak menghargai orang lain
Suka memelintir berita
Banyak wartawan bodong
Tidak profesional

Humas di Mata Wartawan
Pembungkus keburukan dan borok institusi
Tukang propaganda dan penyebar siaran pers
Tukang kliping berita
Tidak menguasai masalah
Suka bilang No Comment

Nasib Wartawan
Dikejar-kejar deadline
Dimarahi atasan
Dicurigai terima amplop
Stand by siang malam
Masih banyak yang belum sejahtera
Jadi kambing hitam

Nasib Humas
Berita jelek dimarahi, berita bagus tidak dipuji
Banyak pendapat, kurang pendapatan
Dianggap orang buangan
Waktu kerja tak menentu
Terjepit antara pimpinan, publik dan pers
Tak didukung bagian/instansi lain

Kalau Humas dan Wartawan Berseberangan, Apa Jadinya?
Terjadi disinformasi
Melanggar hak publik untuk tahu (right to know)
Humas tak bisa menyebarkan informasi
Wartawan tak dapat berita

Humas Sahabat Pers
Humas dan Warwan harus meningkatkan profesionalisme
Bersahabat dan saling menghargai
Bangun dialog dua arah dan kepercayaan
Perbanyak pelatihan dan lihat dapur redaksi
Bikin pers gathering
Hasilkan berita berimbang, informasi latar belakang dan publik paham persoalan.

Siaran Pers
Humas bukan wartawan, tapi diharapkan bisa menulis dan paham berita.
Konferensi Pers = Background Information
Bagi wartawan, Humas bukanlah satu-satunya sumber informasi

Syarat Siaran Pers
Judul: singkat, padat, jelas
Teras berita: (lead) menarik dan memakai rumus 5 W + 1 H
Tubuh Berita: Bahasa mudah dipahami, bernilai berita, statistik, dll.
Bahasa Pers: Padat, sederhana, jelas, lugas
Media Contact : Alamat agar mudah dihubungi, telepon, email, website dll.

Nilai Berita
Tidak semua layak berita, halaman koran terbatas, harga kertas mahal!
Penting (significance) berpengaruh thd kehidupan orang lain.
Besar (magnitude)
Waktu (timeliness)
Dikenal (prominance)
Kedekatan (proximity)
Kemanusiaan (human interest)

Bagaimana Siaran Pers Menembus Surat Kabar?
Humas berpengalaman tahu, tidak mudah menembus surat kabar atau media bergengsi. Dan, inilah tantangannya. Kualitas siaran pers sangat menentukan dimuat atau tidak. Siaran pers yang bertele-tele, masuk tong sampah. Biasanya dua halaman












0 comments:

Post a Comment