Jurus Ampuh Jurnalis Tangguh
4/28/2008
0
comments
KATA PENGANTAR
BUKU adalah brevet kehormatan dan mahkota seorang wartawan. Ada pula yang menyebutkan, jangan menyebut diri sebagai wartawan senior kalau belum pernah menulis buku. Kalau belum menulis buku, istilah yang lebih tepat adalah 'wartawan tua'.
Wartawan generasi awal, cukup produktif menulis buku pengantar jurnalistik. Namun belakangan, buku-buku yang ditulis para wartawan, lebih banyak berkisah tentang liputan di daerah konflik dan perang. Mulai dari kemelut di Filipina, Sarajevo, Afghanistan, konflik di Yerusalem hingga perang Irak.
Buku ini bukanlah sesuatu yang baru. Sebab, isinya hanya berupa catatan, malakah dan tulisan tentang jurnalistik yang dihimpun dari berbagai sumber. Jumlah media, baik media cetak maupun elektronik, bertambah banyak. Begitu pula jumlah wartawannya. Namun, pertambahan jumlah media dan wartawan tersebut, tidak sebanding dengan terbitnya buku-buku jurnalistik.
Gagasan menulis buku ini, tepatnya mengumpulkan tulisan yang berkaitan dengan jurnalistik, sederhana saja. Konon, jurnalistik lebih mudah ditularkan daripada diajarkan.Tulisan-tulisan, tips, makalah yang diberikan kepada wartawan sebagai upaya pencerahan dan in-house training, tidak terkumpul menjadi satu dan berserakan.
Paling tidak, buku lebih awet daripada kertas-kertas fotokopi tentang seluk beluk jurnalistik. Selain itu, perkembangan baru dalam dunia jurnalistik bisa dibandingkan dengan isi buku yang mungkin saja akan segera ketinggalan.
0 comments:
Post a Comment