Program Saya Jadi Wali Kota (2)

Posted by Jammes 4/27/2008 0 comments
PERENCANAAN itu penting. Sebab, tanpa rencana, segala kegiatan yang dilakukan, tentu juga akan tanpa arah. Orang yang sudah punya rencananya, bisa saja dalam prakteknya tidak bagus. Apalagi kalau tidak punya rencana. Seumpama saya wali kota, jauh-jauh hari saya sudah menyusun rencana dan program kerja.

Program saya yang lain adalah menata kota. Batam yang sudah menjadi kota ruko, memang tidak artisitik dan terkesan kaku. Seluruh pemilik ruko atau penyewa, saya wajibkan mengecat ulang ruko. Sehingga tidak ada lagi kesan suram dan kusam.
Kalau perlu, saya bikin lomba. Ruko yang paling cantik dengan kombinasi warna paling menarik, dapat hadiah berupa uang pengganti seluruh biaya mengecat rukonya. Ruko tidak boleh dibiarkan terlantar pemiliknya sehingga merusak wajah kota.
Saya akan menindak warga yang melanggar Izin Mendirikan Bangunan. Juga akan mengecek, apakah ada tangga darurat, racun api dan hal-hal yang membahayakan jiwa warga saya terhadap bencana kebakaran.
Gorong-gorong dan drainase kota harus bersih sehingga saat hujan turun, air tidak meluber ke jalan. Parkir diatur dan tertib. Batam harus bebas sampah. Jalan memutar yang bikin macet ditutup agar pengemudi tidak belok sembarangan.
Meski sudah sulit mencari lahan kosong di tengah kota, saya akan bikin mini garden agar kota tidak terasa kaku dan gersang. Bisa jadi hanya berupa penataan beberapa tanaman di beberapa sudut strategis, dilengkapi bangku dan meja serta lampu hias untuk orang rehat sejenak dari rutinitas.
Pedagang kaki lima, yang selama ini dinilai membuat pemerintah sakit kepala, ditata sungguh-sungguh. Artinya, hukum akan ditegakkan tanpa pandang bulu. Pasar disediakan buat mereka dan tidak boleh berjualan di pinggir jalan. Buktinya, pasar pagi yang dinilai ilegal, saban pagi tetap ramai.
Para pedagang kecil itu, akan disediakan gerobak dengan desain khusus yang menimbulkan daya tarik tersendiri.Mereka boleh membayar dengan cara mencicil dan setelah itu, bisa menjadi milik mereka sendiri. Jadi, tidak ada lagi tempat berdagang yang dibuat sembarangan.
Para pedagang kaki lima ini, dibina dan dipantau setiap hari. Termasuk diberikan bimbingan untuk memperbesar skala usahanya. Termasuk mengenalkan mereka kepada perbankan untuk mendapatkan pinjaman modal usaha.
Meski akan berhadapan dengan berbagai pihak yang tidak suka dengan kebijakan saya, law enforcement akan saya tegakkan, sesuai ketentuan yang berlaku. Warga kota Batam harus disiplin. Sebab, dengan disiplin akan membuat warga menghargai waktu, menaati peraturan, tahu dan taat hukum serta menghormati hak orang lain.
Warga Batam haus hiburan, terutama untuk keluarga. Saya akan mendukung pengusaha swasta yang perduli dengan bisnis yang menyentuh segmen keluarga. Bisa taman safari, wisata alam dan pantai, water boom dan lain sebagainya. Meski investasinya besar, bisa berkembang untuk jangka panjang karena struktur penduduk Batam berusia produktif dan punya satu atau dua anak.
Saya juga akan membentuk tim dari beberapa karyawan kreatif yang merancang berbagai even baik domestik,regional maupun internasional. Sebab, dengan even akan menarik minat orang berkunjung ke Batam. Toh, selama ini Batam sudah punya nama dan menempati urutan ketiga nasional kedatangan wisatawan di republik ini.
Agar berbagai kegiatan tersebut waktunya tidak berbenturan, saya akan mengumpulkan semua pihak termasuk sponsor, agar memberikan jadwal kegiatannya, selama setahun ke depan. Kegiatan tersebut, akan dipajang di billboard utama kota agar bisa diketahui publik.
Semua partai politik, LSM, organisasi kemasyarakatan, akan saya kumpulkan dan membuat kesepakatan bersama, saat memasang atribut partai, spanduk, umbul-umbul tidak boleh merusak keindahan kota. Mereka tinggal menyerahkan atribut dan bendera ke Pemko yang akan membantu memasang dan membuka kembali secara teratur dan rapi.
Program lain yang akan menjadi perhatian saya tentu saja pendidikan. Sebab, Batam tidak mampu menampung ledakan murid setiap tahun. Bisa saja, ruko-ruko kosong, dimanfaatkan sementara untuk ruang kelas, agar tidak ada yang tidak bisa sekolah. Daripada kosong dan akhirnya rusak?
Saya tidak akan menjanjikan pendidikan dan kesehatan gratis. Lebih baik saya meningkatkan kesejahteraan guru dan paramedis dulu dan meminta mereka meningkatkan kualitas pelayanannya. Namun, pemberian beasiswa akan saya tingkatkan tiga kali lipat untuk mendorong siswa berprestasi. Saya tidak mau terjebak dengan janji-janji muluk, teryata hanya pepesan kosong belaka. Toh, belum tentu juga saya jadi wali kota kan?
Bisa jadi, Anda mengejek dan mencemooh saya sebagai orang yang terlalu percaya diri dan narsis. Tapi, biar sajalah. Toh, Anda juga tidak menunjukkan tanda-tanda mau memimpin Batam sebagai wali kota. Atau, bisa jadi ada anggapan ini hanya khayalan belaka. Soalnya, jangankan jadi wali kota, Anda kan belum pernah menjadi Ketua RT sekalipun.
Saya mengutip enam sikap orang yang paliung tidak efektif dari milis di internet. Yakni, kehilangan sikap. Orang-orang biasanya mendapatkan apa yang mereka harapkan dari hidup mereka. Harapkan yang terburuk, dan itulah yang akan Anda peroleh. Kedua, berhenti berkembang. Orang-orang adalah apa mereka adanya, dan ke mana mereka menuju disebabkan oleh apa yang ada di dalam pikiran mereka.
Ketiga, tidak memiliki rencana dalam hidup. Sebagaimana yang dikatakan oleh William Feather, penulis dari The Business of Life,"Ada dua jenis kegagalan: orang yang mempunyai rencana tanpa bertindak apa-apa, dan orang yang bertindak tanpa rencana apa-apa."
Keempat, tidak bersedia berubah. Beberapa orang memilih lebih baik berpegangan pada
apa yang mereka benci daripada memeluk apa yang mungkin lebih baik karena mereka takut memperoleh sesuatu yang lebih buruk.
Ketiga, gagal dalam berhubungan dengan orang lain. Orang-orang yang tidak dapat bergaul dengan orang lain mungkin tidak akan pernah bergerak maju dalam hidupnya. Keempat, tidak mau membayar harga kesuksesan. Jalan menuju sukses selalu menanjak. Setiap orang yang ingin memperoleh harus mengorbankan banyak. Dan yang keenam, penghargaan yang tertinggi untuk pekerjaan Anda bukanlah apa yang Anda dapat karenanya, tapi siapakah Anda jadinya olehnya. ***

0 comments:

Post a Comment